Jumat, 17 Juli 2009

KelainAn GiNeKologY


SPO (Sindroma Ovarium Polikistik)
PCOS (Polycystic Ovarian Syndrome) = Sindroma Ovarium Polikistik adalah kumpulan gejala (sindroma) yang timbul akibat gangguan endokrin (hormonal) dan pada USG ditemukannya gambaran kista2 kecil yang banyak (polikistik).

Normalnya ovarium (indung telur) hanya membuat sedikit androgen, pada SOPK androgen sedikit meningkat sehingga menimbulkan gangguan ovulasi (terhenti), gejala jerawat dan gejala2 pertumbuhan bulu yang berlebihan.

Gejala2 yang sering timbul akibat kelainan ini adalah: jerawat, peningkatan berat badan, pertumbuhan bulu2 di daearah laki2(kumis, janggut dll), penipisan rambut kepala, gangguan haid (oligomenorea atau amenorea), infertilitas dan depresi.

Berdasarkan kriteria tahun 2003 kelainan ini didiagnosa jika ditemukan 2 dari 3 gejala : 1. Gangguan haid, 2. Gejala2 hiperandrogen 3. Gambaran Ovatium polikistik (USG)

Langkah pertama pengobatan adalah diet dan Oalah raga untuk mengurangi berat badan. Perbanyak sayuran, buah2an dan serat. Hindari lemak seperti daging, keju dan makanan yang digoreng. Stop merokok.

Obat2 yang diberikan berupa : Pil Kb untuk mengatur haid, Metformin untuk menurunkan gula darah dan Obat penyubur jika ingin hamil.

Gejala hiperandrogen seperti juga diobati seperti jerawat dan pertumbuhan bulu (hirsutisme). Jika ditemukan gejala depresi dilakukan konseling oleh psikiater.


SYndrom Asherman

Sindroma (=kumpulan gejala) Asherman adalah terbentuknya adhesi (perlengketan) pada bagian dalam rahim (endometrium), sebagai akibat dari jaringan parut yang timbul saat tindakan pembedahan. Pasien mengalami pengurangan menstruasi, meningkatnya kejang perut dan rahim, sampai tidak adanya haid (amenorrhea) dan sering menyebabkan kemandulan (infertilitas).

Merupakan kondisi yang jarang. Pada kebanyakan kasus, terjadi wanita yang menjalani tindakan dilatation and curettage (D&C). Infeksi rahim juga bisa sebagai penyebabnya. Perlengketan yang timbul bisa mengakibatkan amenorrhea (tidak haid), keguguran yang berulang, dan infertilitas. Namun kondisi ini bisa juga disebabkan oleh hal lainnya, namun jika munculnya setelah menjalani kuret, maka kemungkinannya adalah sindroma ini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar